Maluku Utara, MALUTEKSPOSE |Calon Gubernur Maluku Utara Muhammad Kasuba (MK) menyatakan bahwa untuk kemajuan Maluku Utara, diperlukan dua hal penting: iman dan penguasaan teknologi dalam birokrasi. MK menegaskan bahwa pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur dengan akronim MK-BISA adalah solusi dan anugerah bagi daerah tersebut.
“Pasangan MK-BISA merupakan solusi terbaik untuk Maluku Utara, MK-BISA adalah karunia, dan MK-BISA adalah rencana yang telah ditetapkan,” ujar MK pada Sabtu (14/9/2024).
Ketua DPP PKS BPW Indonesia Timur ini menjelaskan bahwa MK-BISA mewakili kebersamaan dan komunikasi yang cepat antara calon gubernur dan wakil gubernur. Koalisi antara PKS dan Hanura, yang telah terjalin sejak awal Maret lalu, diyakini akan menjadi solusi untuk berbagai tantangan Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
MK menambahkan bahwa MK-BISA menunjukkan posisi strategis PKS dan Hanura dalam menentukan arah pembangunan daerah. Sebagai pemimpin PKS dan Basri Salama sebagai pemimpin Partai Hanura Maluku Utara, keduanya memiliki visi dan sejarah yang sama, memudahkan kolaborasi untuk perubahan yang berarti bagi masyarakat.
MK juga menekankan pentingnya kerja sama dengan seluruh komponen masyarakat dalam membangun Maluku Utara, menegaskan bahwa MK-BISA tidak bisa bekerja sendirian.
Menjelaskan lebih lanjut mengenai dirinya, Muhammad Kasuba adalah putra asli Togale dari Desa Bibinoi, Halmahera Selatan, dengan rekam jejak politik yang solid. Dia dikenal sebagai pemimpin yang santun, religius, dan tegas dengan komitmen pada kesejahteraan rakyat.
Sebagai doktor ilmu pemerintahan cum laude dan pendiri paguyuban IKA Togale, MK memiliki visi besar dalam pendidikan, kesehatan, dan pembangunan moral. Selama masa kepemimpinannya di Halmahera Selatan, MK sukses menerapkan program pendidikan dan kesehatan gratis serta mendapatkan penghargaan internasional dari PBB untuk program Malaria Center.
Kepemimpinan MK juga ditandai dengan inovasi, seperti kebijakan alokasi 10 persen APBD untuk dana desa sebelum adanya kebijakan serupa dari APBN. Karakter religius dan berahlak, hasil pendidikan Ahlusunnah Waljamaah, membentuk MK menjadi pemimpin yang toleran dan peduli terhadap kaum lemah.
Di bawah kepemimpinan MK, Kabupaten Halmahera Selatan mengalami kemajuan signifikan dengan peningkatan infrastruktur seperti Pelabuhan Babang dan Bandara Oesman Sadik Labuha, yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Muhammad Kasuba dikenal sebagai sosok pemimpin yang memandang politik sebagai upaya untuk mensejahterakan rakyat dan membangun peradaban yang mulia, bukan sekadar perebutan kekuasaan.*