Kawasi, Halsel – Warga Desa Kawasi menyatakan kecaman keras terhadap manajemen PT Harita Group terkait ketidakjelasan status jembatan pelabuhan Kawasi. Hal ini mencuat dalam diskusi yang digelar oleh Asosiasi Angkutan Laut dan Darat (Aslad) Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada Jumat 10 Januari 2025.(12/01/2025)
Dalam Forum Group Diskusi (FGD) tersebut, warga mengungkapkan keprihatinan terhadap status pelabuhan yang dibangun di kawasan perumahan mereka. Pelabuhan itu diklaim sebagai milik warga, tetapi hingga kini tidak ada kejelasan soal hak pengelolaan atau kepemilikannya. Situasi ini memicu pro dan kontra antara warga dan manajemen Harita Group.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya. “Kami sangat prihatin dengan ketidakjelasan status pelabuhan ini. Jembatan dan fasilitas lain dibangun di kawasan perumahan, tetapi hak kami sebagai warga belum dipenuhi. Dalam FGD yang digelar Aslad, kami membahas hal ini bersama perwakilan dari pemerintah dan manajemen Harita Group,” ujarnya.
Diskusi tersebut dihadiri oleh tiga narasumber, yaitu Kepala Dinas Perhubungan Halsel, perwakilan dari Markas Unit Polair Obi, dan manajemen Harita Group. Warga mengajukan berbagai pertanyaan terkait status pelabuhan yang menurut mereka semestinya menjadi prioritas untuk warga Desa Kawasi, termasuk pembangunan jembatan, perumahan, dan pasar UMKM.
“Seharusnya pelabuhan ini menjadi bagian dari hak kami sebagai warga, sesuai dengan komitmen awal. Kami meminta agar Harita Group segera memberikan kejelasan dan hak tersebut. Jika tidak, kami tidak akan tinggal diam,” tegas seorang warga.
Warga juga mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. “Jika dalam waktu dekat status pelabuhan ini tidak diberikan kepada kami, kami akan menggelar aksi besar-besaran di desa. Bahkan, kami siap kembali menempati kampung lama,” ujar warga lainnya dengan nada tegas.
Dalam kesempatan itu, warga menegaskan bahwa pelabuhan Kawasi adalah pusat ekonomi yang vital bagi kehidupan masyarakat setempat. “Pelabuhan ini sangat penting bagi kami. Kami tidak ingin lagi diberikan janji-janji tanpa bukti. Harita Group harus menunjukkan tanggung jawab yang nyata,” kata salah seorang perwakilan warga.
Diskusi yang dipimpin oleh perwakilan manajemen Harita Group, Yohanes Payong Gata, diharapkan menjadi perhatian serius. Warga meminta agar perusahaan tidak mengabaikan tuntutan mereka dan segera menyelesaikan masalah ini dengan transparan.
“Harita Group harus memahami bahwa ini bukan sekadar permintaan. Ini adalah hak kami sebagai warga Desa Kawasi. Kami ingin solusi konkret, bukan janji-janji,” tutup salah seorang warga dengan nada penuh harapan.