Oleh: Askun Usman
ME – Dana Desa merupakan kebijakan strategis pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sejak diluncurkan pada 2015, program ini dirancang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, mengembangkan ekonomi lokal, dan mengurangi kesenjangan antara desa dan kota. Namun, di balik manfaatnya, pelaksanaan Dana Desa masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu mendapat perhatian serius.
Dampak Positif Dana Desa
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara umum, Dana Desa telah memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan desa, terutama dalam penyediaan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, irigasi, dan fasilitas publik lainnya. Selain itu, program ini mendorong pertumbuhan ekonomi melalui dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jika dikelola secara optimal, Dana Desa dapat menciptakan kemandirian ekonomi, mengurangi laju urbanisasi, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan. (25/2/2025)
Tantangan dalam Pengelolaan Dana Desa
Meski membawa manfaat, pelaksanaan Dana Desa tidak lepas dari berbagai persoalan. Salah satu tantangan utama adalah transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran. Kasus penyalahgunaan dana, seperti korupsi, mark-up anggaran, hingga proyek fiktif, masih sering terjadi. Kondisi ini menunjukkan perlunya pengawasan lebih ketat, baik dari pemerintah pusat maupun masyarakat desa.
Selain itu, kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa juga menjadi kendala. Tidak semua aparatur desa memiliki pemahaman yang memadai tentang tata kelola keuangan dan administrasi, sehingga rawan terjadi kesalahan dalam pengelolaan dana. Kelemahan dalam perencanaan dan eksekusi proyek pun kerap menghambat efektivitas program ini.
Meningkatkan Pengawasan dan Efektivitas
Agar Dana Desa benar-benar memberikan manfaat maksimal, pengawasan dari berbagai pihak harus diperkuat. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam memastikan penggunaan dana sesuai dengan peruntukannya. Pemanfaatan teknologi digital juga dapat menjadi solusi, misalnya dengan sistem transparansi berbasis aplikasi yang memungkinkan publik memantau penggunaan dana secara real-time.
Di sisi lain, pemerintah perlu meningkatkan kapasitas aparatur desa melalui pelatihan intensif dalam manajemen keuangan dan perencanaan pembangunan. Dengan kompetensi yang lebih baik, perangkat desa diharapkan mampu mengelola Dana Desa secara profesional dan efektif.
Dana Desa memiliki potensi besar dalam membangun kemandirian desa, tetapi masih banyak tantangan yang harus diatasi. Dengan transparansi, pengawasan yang kuat, serta peningkatan kapasitas SDM, program ini dapat benar-benar menjadi motor penggerak pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci agar Dana Desa tidak sekadar menjadi anggaran tahunan, melainkan instrumen nyata bagi kesejahteraan desa.
Editor : Wahid R