Maluku Utara – Dunia jurnalistik Maluku Utara berduka atas kepergian salah satu wartawan terbaik Maluku Utara, Sahril Helmi.
Jurnalis Metro TV tersebut ditemukan meninggal dunia setelah insiden ledakan speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate di perairan Gita, Kota Tidore Kepulauan, pada Minggu (2/2/2025) malam.
Setelah melalui pencarian intensif oleh tim gabungan, termasuk para jurnalis dari Halmahera Selatan, jenazah Sahril Helmi akhirnya ditemukan oleh warga sekitar pesisir Desa Sabatang, Kecamatan Bacan Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Sabtu (8/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ditemukan, Sahril masih mengenakan kaos bertuliskan “Wapena Maluku Utara,” komunitas wartawan peduli bencana yang dibentuk oleh BNPB.
Insiden tragis ini merenggut empat nyawa, yaitu Bharatu Mardi Hadji (anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara), Fadli M. Malagapi (PNS SAR Kota Ternate), M. Riski Esa (honorer SAR Kota Ternate), dan Sahril Helmi (jurnalis Metro TV).
Kronologi insiden nahas itu bermula ketika Speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate saat itu membawa 11 orang, terdiri atas 7 anggota Basarnas, 3 anggota Polairud, dan 1 wartawan dalam misi pencarian dan penyelamatan yang dipimpin oleh Kasi ops Basarnas Ternate, M. Syahran Laturua.
Kemudian, Para korban yang ikut dalam misi kemanusiaan ini antara lain, Fadli M. Malagapi, Hamja Djirun, Darmanto Rauf, Ryan Azur Sakti Ali, Maretang, dan M. Riski Esa dari Basarnas. Dari Ditpolairud, terdapat Bripka Irwan Idris, Bripda Putra Nusantara Rustam, dan Bharatu Mardi Hadji. Sahril Helmi turut serta sebagai jurnalis yang meliput kegiatan kemanusiaan ini.
Kepergian Sahril Helmi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan sesama jurnalis, serta komunitas kemanusiaan di Maluku Utara.
Sahril Helmi, dikenal sebagai wartawan berdedikasi tinggi yang selalu menjunjung etika jurnalistik, profesionalisme, dan keberimbangan dalam setiap pemberitaan.
“Kami sangat kehilangan. Sahril adalah wartawan senior yang berdedikasi, selalu menyampaikan berita secara objektif, serta pribadi yang ramah dan mudah bergaul. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia jurnalistik di Maluku Utara,” ujar rekan sesama jurnalis.
Jenazah Sahril telah dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Bisui kecamatan Gane Timur Tengah dan dimakamkan oleh orang tua dan keluarganya pada Sabtu 08 Februari 2025 pukul 19.46 WIT.
Proses pemulangan dilakukan menggunakan KRI Mata Bongsang 873 dari Bacan menuju Bisui pada Sabtu (8/2/2025) sore.
Kepergian Sahril Helmi merupakan kehilangan besar bagi dunia jurnalistik, khususnya di Maluku Utara. Semangat, dedikasi, dan kontribusinya akan selalu dikenang.
Selamat jalan, Sahril Helmi. Pengabdianmu akan tetap hidup dalam kenangan kami.