Maluku Utara, MALUTEKSPOSE |Kita diingatkan bahwa hidup adalah misteri, dan tak ada yang tahu bagaimana akhir dari perjalanan ini. Dalam setiap langkah, kita dituntut untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, baik untuk diri sendiri, sesama, maupun lingkungan sekitar.
Pesan agama mengajarkan bahwa kesalehan bukanlah sekadar ritual pribadi, melainkan sebuah panggilan untuk menyeimbangkan kebaikan sosial. Kita diingatkan agar tidak terjebak dalam ibadah yang khusyuk, sementara hati-hati saudara kita terluka oleh tindakan kita yang tak terjaga.
Dalam semangat insaniyah, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Dr. Muhammad Kasuba dan Basri Salama, menunjukkan ketulusan yang luar biasa. MK-BISA menghentikan jadwal kampanye yang telah direncanakan demi menghormati tragedi yang merenggut nyawa, sebuah keputusan yang menggambarkan empati mendalam kepada para korban speedboat Bella 72.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan menghentikan sejenak langkah politik mereka, Kasuba dan Salama menunjukkan bahwa kehidupan dan martabat manusia lebih penting daripada ambisi. Dalam duka yang menyelimuti, mereka mengingat mendiang Benny Laos, Mubin A Wahid, Ester Tantry, Bripka Hamdani, Mahsudin Ode Muisi, dan Nasrun, serta 27 jiwa yang selamat dari musibah yang memilukan ini.
Basri Salama dengan tegas menyampaikan, “Saya hentikan sejenak jadwal kampanye MK-BISA yang sudah diagendakan untuk saya hadiri, demi menghargai martabat kemanusiaan atas tragedi merengut nyawa Saudaraku Benny Laos, Mubin A Wahid, Ester Tantry, Bripka Hamdani, Mahsudin Ode Muisi dan Nasrun Serta 27 korban yang dirawat dan selamat pada peristiwa terbakarnya speedboat Bella 72 di Bobong pada Sabtu 12 Oktober 2024,” ujar Basri Salama (14/10/3024)
Melalui tindakan ini, MK-BISA tidak hanya merayakan hidup, tetapi juga menjaga relasi yang penuh kasih dengan sesama, mengingatkan kita semua akan arti sejati dari kemanusiaan.