Maluku Utara – Hati warga Maluku Utara kembali terusik, Ikon Salawaku yang berdiri kokoh di halaman Masjid Raya Shaful Khairaat Sofifi karya monumental sekaligus peninggalan almarhum mantan Gubernur Maluku Utara dua periode (2014–2023), KH Abdul Gani Kasuba Lc, tiba-tiba dibongkar.
Informasi yang beredar menyebutkan, langkah ini dilakukan diduga atas perintah Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe. ( 28/8/2025)
Padahal, bagi masyarakat Maluku Utara, Salawaku bukan sekadar hiasan, salawaku adalah simbol keberanian, marwah, dan identitas kultural yang melekat erat dengan jati diri orang Maluku utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penempatannya di Masjid Raya Shaful Khairaat merupakan penegasan visi KH Abdul Gani Kasuba menjadikan Sofifi bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga pusat spiritual dan budaya Maluku Utara.
Masjid megah di atas lahan seluas lima hektare lebih dengan anggaran mencapai hampir Rp 89 miliar itu berdiri berkat dedikasi almarhum. Bahkan, Presiden Joko Widodo sendiri yang meletakkan batu pertama pada 8 Mei 2015, lalu meresmikannya pada 28 September 2022. Sejak saat itu, Salawaku di depan masjid menjadi identitas Sofifi sekaligus kebanggaan orang Maluku Utara.
Namun kini, pembongkaran tersebut menimbulkan tafsir liar, banyak kalangan menilai ada upaya sistematis menghapus jejak kepemimpinan KH Abdul Gani Kasuba dari ruang publik.
“Salawaku itu bukan sekadar ornamen. Itu warisan perjuangan dan simbol marwah Maluku Utara. Kalau dibongkar, sama saja mencabut identitas kita sendiri,” tegas salah satu tokoh masyarakat Sofifi.
Lebih ironis, Masjid Raya Shaful Khairaat pernah menjadi tuan rumah STQ Nasional ke-26 pada 2021, ajang yang menegaskan nilai keislaman berpadu dengan kearifan lokal. Karena itu, tindakan pembongkaran ikon Salawaku justru menimbulkan kesan ada agenda terselubung, meniadakan jejak kepemimpinan seorang tokoh yang semasa hidupnya dikenal gigih membela rakyat Maluku Utara.
Kini, pertanyaan besar menggantung di benak masyarakat, apakah ini sekadar renovasi teknis, atau memang bagian dari upaya mengganti peninggalan almarhum KH Abdul Gani Kasuba?
Redaksi media ini masih berupaya menghubungi Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut. (WR)