Korupsi BBM Rp193,7 Triliun: Petinggi Pertamina Gaji Fantastis, Tapi Masih Mencuri?

- Jurnalis

Jumat, 28 Februari 2025 - 13:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEPublik kembali dikejutkan dengan terbongkarnya skandal korupsi yang melibatkan para petinggi PT Pertamina. Praktik manipulasi impor minyak mentah dan BBM yang selama ini terjadi akhirnya terungkap, menyebabkan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun per bulan.(28/2/2025)

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan enam petinggi Pertamina sebagai tersangka dalam kasus ini, termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Penyidik masih terus melakukan pemeriksaan, dan jumlah tersangka diperkirakan akan bertambah.

Modus operandi yang dilakukan adalah mengoplos BBM beroktan rendah seperti RON 90 atau RON 88 menjadi RON 92 (Pertamax) yang kemudian dijual dengan harga lebih mahal. Dari praktik ini, para pelaku diduga meraup keuntungan besar, sementara negara mengalami kerugian yang luar biasa.

Skandal ini menjadi kasus korupsi terbesar kedua di BUMN, setelah sebelumnya kasus PT Timah yang merugikan negara Rp300 triliun.

Yang semakin membuat publik geram, para petinggi Pertamina sudah menikmati gaji dan fasilitas yang sangat mewah. Berdasarkan regulasi yang berlaku, gaji direksi Pertamina bisa mencapai Rp21 miliar per tahun, belum termasuk tunjangan dan insentif lainnya.

Sebagai contoh, Riva Siahaan sebagai Dirut PT Pertamina Patra Niaga dilaporkan menerima gaji Rp1,8 miliar per bulan. Jika dibandingkan dengan gaji guru honorer yang hanya Rp600 ribu per bulan, perbedaan ini bak bumi dan langit.

Baca Juga :  Putra Halsel, Ikmal M. Kiat, Angkat Nama Daerah di Ajang Youth International Training Jakarta

Tak hanya gaji, para pejabat Pertamina juga mendapatkan berbagai fasilitas, seperti tunjangan perumahan, kendaraan dinas, asuransi kesehatan, hingga tantiem atau insentif kinerja.

Namun, meski sudah menikmati berbagai fasilitas tersebut, para petinggi ini masih saja tergoda untuk menggarong uang rakyat. Kasus ini menjadi pengingat bahwa pengawasan terhadap BUMN harus diperketat, agar tidak lagi terjadi kebocoran anggaran yang merugikan negara dan masyarakat.

Berita Terkait

Dialog Presiden dan Tokoh Bangsa: Suara Rakyat di Istana Bergaung di Tengah Aksi Demonstrasi Jalanan
PWI Maluku Utara Tunjuk Tiga Jurnalis Hidupkan Kembali PWI Halmahera Selatan
Putra Halsel, Ikmal M. Kiat, Angkat Nama Daerah di Ajang Youth International Training Jakarta
Pemda Perlu Tingkatkan Sumber Pendanaan Alternatif untuk Kemandirian Fiskal
Warga Geti Lama Geruduk DPMD, Pemda Halsel Diuji, Berani Copot atau Diam Jadi Penonton?
Bupati Halsel Temui Wamenakertrans, Bahas Sinergi Penguatan Tenaga Kerja dan Kawasan Transmigrasi
Pemkab Halsel Raih Paritrana Award 2024, Dorong Perlindungan Sosial hingga ke Tingkat Desa
Pemdes Sengga Baru dan BKKBN Halsel Gelar Penyuluhan Cegah Stunting
Berita ini 60 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 16:56 WIB

Dialog Presiden dan Tokoh Bangsa: Suara Rakyat di Istana Bergaung di Tengah Aksi Demonstrasi Jalanan

Senin, 1 September 2025 - 06:27 WIB

PWI Maluku Utara Tunjuk Tiga Jurnalis Hidupkan Kembali PWI Halmahera Selatan

Minggu, 31 Agustus 2025 - 12:48 WIB

Putra Halsel, Ikmal M. Kiat, Angkat Nama Daerah di Ajang Youth International Training Jakarta

Selasa, 26 Agustus 2025 - 05:31 WIB

Pemda Perlu Tingkatkan Sumber Pendanaan Alternatif untuk Kemandirian Fiskal

Kamis, 21 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Warga Geti Lama Geruduk DPMD, Pemda Halsel Diuji, Berani Copot atau Diam Jadi Penonton?

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:00 WIB

Bupati Halsel Temui Wamenakertrans, Bahas Sinergi Penguatan Tenaga Kerja dan Kawasan Transmigrasi

Jumat, 4 Juli 2025 - 18:00 WIB

Pemkab Halsel Raih Paritrana Award 2024, Dorong Perlindungan Sosial hingga ke Tingkat Desa

Jumat, 27 Juni 2025 - 19:55 WIB

Pemdes Sengga Baru dan BKKBN Halsel Gelar Penyuluhan Cegah Stunting

Berita Terbaru