Halsel – Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengalokasikan dana lebih dari Rp 11 miliar pada tahun anggaran 2024 untuk pembangunan jalan berlapis penetrasi makadam (lapen) di ruas Desa Lele menuju Desa Bahu, Kecamatan Mandioli Selatan. Namun, kualitas pekerjaan proyek tersebut kini dipertanyakan oleh warga setempat.(07/01/2025)
Kerusakan pada jalan lapen di sejumlah titik, yang seharusnya baru selesai pada Desember 2024 sesuai durasi kerja 178 hari kalender, menimbulkan kekecewaan mendalam bagi masyarakat. Warga menyayangkan hasil pekerjaan jalan yang dinilai buruk meskipun proyek tersebut memakan anggaran besar.
Kerusakan ditemukan di sepanjang ruas jalan dari Desa Lele ke Desa Bahu, yang dibangun oleh CV. Rifagas Chantik Group dengan nilai kontrak lebih dari Rp 11 miliar. Proyek ini mulai dikerjakan pada Juni 2024, namun hingga kini kerusakan jalan di berbagai titik belum diperbaiki oleh pihak kontraktor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
AH, salah seorang warga setempat, menyampaikan rasa kecewanya kepada media ini.
“Kami berterima kasih kepada Bupati Halmahera Selatan, Bassam Kasuba, karena sudah membangun jalan di Mandioli Selatan. Namun, kualitas jalan ini sangat mengecewakan. Belum beberapa bulan, kondisinya sudah rusak di sana-sini,” ujar AH.
Ia juga mempertanyakan pengawasan yang dilakukan oleh Dinas PUPR.
“Apakah Dinas PUPR mengawasi proyek ini? Jalan ini seharusnya bisa bertahan lama, tetapi dengan kondisi seperti ini, kami ragu. Kalau tidak segera diperbaiki, bagaimana nasib jalan ini ke depan?”
Masyarakat berharap Pemerintah Daerah Halmahera Selatan, khususnya Dinas PUPR, segera mengambil tindakan tegas. Warga meminta agar kontraktor CV. Rifagas Chantik Group dievaluasi dan diminta memperbaiki kerusakan yang terjadi.
“Kami ingin jalan ini dimanfaatkan untuk jangka panjang. Jika tidak ada perbaikan dan pengawasan yang baik, kami khawatir anggaran besar yang sudah dikeluarkan akan sia-sia,” tambah AH.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak kontraktor CV. Rifagas Chantik Group dan Dinas PUPR Halmahera Selatan belum memberikan tanggapan terkait keluhan masyarakat maupun kondisi kerusakan proyek tersebut.
Warga berharap proyek dengan nilai fantastis ini dapat dikerjakan dengan serius demi kepentingan masyarakat Mandioli Selatan. Mereka mendesak Bupati Bassam Kasuba dan Dinas PUPR untuk memastikan kualitas infrastruktur yang lebih baik di masa mendatang, sehingga hasil pembangunan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.